ALTRUISME
Altruisme merupakan perilaku menolong
yang timbul bukan karena adanya tekanan atau kewajiban, melainkan tindakan
tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan norma–norma tertentu,
tindakan tersebut juga merugikan penolong, karena meminta pengorbanan waktu,
usaha,uang dan tidak ada imbalan ataupun penghargaan dari semua pengorbanan .
Pengertian lain menyebutkan bahwa
altruisme adalah tindakan suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau pun
kelompok orang untuk menolong orang lain tampa mengharapkan imbalan apa pun,
kecuali mungkin perasaan telah melakukan perbuatan baik ataupun rasa
empati yang tinggi.
Dengan defenisi ini, apakah suatu
tindakan altuistik atau tidak, tergantung pada tujuan penolong. Misalkan seseorang
yang tidak dikenal mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menolong korban dari rumah
yang terbakar dan menghilang begitu saja, perilaku tersebut merupakan tindakan
altruistik karena seseorang tersebut bertindak secara sukarela dan tersentuh
hatinya untuk menyelamatkan nyawa orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Perilaku
altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia dengan rela untuk berbuat
sesuatu untuk orang lain, tanpa berharap mendapatkan imbalan apa pun,
sebaliknya egoisme mengunakan kepentingan sendiri diatas kepentingan orang lain
untuk mengejar kesenangan.
Dari pengertian dan contoh tindakan altruitik tersebut
kita dapat menemukan ciri-ciri yang terdapat dalam altruisme:
1. Hasilnya baik bagi penolong maupun yang ditolong.
2. Tindakan tersebut dilakukan secara sukarela tindakan
tersebut dilakukan atas dasar empati bukan karena paksaan.
3. Tindakan itu bukan untuk kepentingan diri sendiri,
karena tindakan tersebut mengandung resiko tinggi pelaku, pelaku tidak
mengharapkan imbalan materi, tidak untuk memperoleh persahabatan dan keintiman.
4. Berdasarkan hati nurani tanpa dipengaruhi orang lain.
Kesimpulannya bahwa prilaku altruisme adalah tindakan
diberikankan atau ditujukan pada orang lain dan memberi manfaat
secara positif bagi orang lain atau orang yang dikenai tindakan tersebut dan
dilakukan suka rela tampa mengharapkan imbalan apa pun, atau hanya sekedar
untuk persahabatan, sikap ini tidak berdasarkan tekanan atau norma bahkan sikap
ini dapat merugikan bagi sipenolong.
Yang saya rasakan dalam kehidupan bermasyarakat ini,
sudah banyak orang – orang yang melakukan tindakan altruisme, seperti menolong
pengemis yang kelaparan, membantu membersihkan selokan tetangga yang tersumbat,
bergotong royong membangun jalan desa, dan masih banyak lagi. Saya berharap
masyarakat terus melakukan tindakan altruisme karena banyak manfaatnya bagi
diri sendiri maupun orang lain, sebagai orang yang bijak kita perlu melakukan
pengorbanan bagi orang lain untuk menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama
umat manusia.
PROSOSIAL
Perilaku
prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa
harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan
tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong.
bahwa perilaku prososial mencakup perilaku yang menguntungkan orang lain yang
mempunyai konsekuensi sosial yang positif sehingga akan menambah kebaikan fisik
maupun psikis. Kita dapat mengartikan perilaku prososial sebagai perilaku yang
memberi konsekuensi positif
pada orang lain dan juga memiliki maksud tertentu.
Perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain namun tidak diketahui niatnya.
Perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain namun tidak diketahui niatnya.
Perilaku
prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif
bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun psikologis tetapi
tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya. Bentuk yang paling jelas
dari prososial adalah perilaku menolong perilaku prososial muncul atas
inisiatifnya sendiri bukan karena paksaan atau tekanan dari luar. berpendapat
bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan orang lain yang
dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan.
Dari
pengertian – pengertian tersebut kita dapat melihat poin – poin penting yang
ada dalam perilaku prososial, yakni:
1.
Tindakan tersebut berakhir pada dirinya
dan tidak menuntut keuntungan pada pihak pelaku.
2.
Tindakan tersebut dilahirkan secara
sukarela.
3.
Tindakan tersebut menghasilkan kebaikan.
Adapun aspek – aspek
yang ada dalam tindakan prososial :
a. Berbagi yaitu kesediaan untuk
berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka maupun duka.
b. Menolong yaitu kesediaan
memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang sedang mengalami
kesulitan, baik berupa moral maupun meterial. Menolong meliputi membantu orang
lain atau menawarkan sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain.
c. Kerjasama
yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain demi tercapainya suatu
tujuan. Kerjasama biasanya saling menguntungkan, saling memberi, saling
menolong dan menenangkan.
d. Mempertimbangkan
kesejahteraan orang lain, yaitu memberi sarana bagi orang lain untuk
mendapatkan kemudahan dalam segala urusan, punya kepedulian terhadap orang lain
dengan mengindahkan dan menghiraukan masalah orang lain.
Dengan demikian Perilaku prososial ini sangat
penting bagi kehidupan bermasyarakat demi menjaga keharmonisan antar masyarakat
diperlukan sikap saling menolong dan membantu yang banyak manfaatny baik bagi diri
sendiri maupun orang lain.